Kamis, 26 Februari 2015

Jangan Panggil Aku Si Cengeng

Sahabat Cookies


Bunda, tangisan si kecil yang tak ada hentinya kadang membuat kita jengkel, namun Bunda tetap harus berhati-hati. Jangan sampai terlontar kalimat “Kakak, kok jadi cengeng begitu sih?!” kalimat tersebut akan membuat Si Kecil melabel dirinya sebagai anak cengeng. Kalau sudah begitu, ia kemudian akan memanfaatkan label ini untuk terus menangis demi mendapatkan keinginannya. Akhirnya menangis menjadi senjatanya untuk mengatasi masalah.

Si kecil juga akhirnya jadi tak pernah belajar mengungkapkan keinginannya, pendapatnya atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Yang ia tahu hanya menangis untuk menyelesaikan masalah. Lalu apa yang sebaiknya Bunda lakukan? 
  1. Bunda harus cermat mengamati mana tangisan betulan dan mana tangisan pura-pura. Tangisan pura-pura biasanya berlangsung tanpa air mata, berkepanjangan dan berlebihan. Misalnya ditambah aksi teriak-teriak atau merusak.
  2. Hadapi Si kecil yang menangis dengan tenang, tidak berlebihan, tanyakan apa yang terjadi dan apa yang dia inginkan. Jika si Kecil tantrum, diamkan ia sejenak. Beri waktu untuknya meluapkan emosinya sebelum akhirnya Bunda ajak bicara. Yang paling penting dari semuanya adalah jangan pernah menyebut Si kecil sebagai “Si Cengeng”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar