Senin, 15 Desember 2014

Mengapa Anak-anak tidak dianjurkan menyanyikan lagu-lagu orang dewasa ?

Sahabat Cookies



Musik merupakan media hiburan yang universal, artinya ia bisa dinikmati oleh semua kalangan dari mulai bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai lansia. Bahkan banyak penelitian yang menunjukkan bahwa musik memberikan dampak yang positif bagi perkembangan komunikasi, bahasa, emosi, dan sosial anak. 

Namun sudahkah musik indonesia memberikan dampak positif itu? Atau bahkan sebaliknya malah memberikan efek negatif? Kenyataannya sekarang adalah anak-anak indonesia lebih hafal lagu-lagu orang dewasa yang tentu saja liriknya sangat tidak sesuai dengan perkembangan psikologis mereka. Nah, ini yang bisa jadi memberikan efek negatif.  

Lirik-lirik lagu orang dewasa yang bertemakan hal-hal abstrak seperti percintaan atau perselingkuhan tidak cocok dengan perkembangan psikologis mereka yang masih seputar hal-hal yang bentuknya kongkrit seperti, orangtua, mainan, binatang peliharaan, dll. Akibatnya mereka akan bertanya-tanya mengenai apa sebenarnya yang mereka nyanyikan itu? 

Bahaya jika mereka mendapat pemahaman yang salah, tentu akan sangat tidak baik untuk perkembangan mereka selanjutnya. Dengan terus-menerus dijejali lirik-lirik orang dewasa, secara tidak sadar di masa depan nanti mereka akan merasa biasa dan bahkan menganggap wajar hal-hal seperti perselingkuhan, kecemburuan, atau intrik-intrik percintaan a la orang dewasa lainnya.

Dengan begitu dikhawatirkan anak akan terdoktrin dengan lirik-lirik tersebut, karena pada masa anak-anak terutama usia dini 3-6 adalah masa-masa emas dimana mereka dengan mudahnya menyerap semua informasi yang didapat tanpa filter, layaknya spons yang menyerap air, atau dalam istilah Maria Montessori disebut sebagai Absorbent  Mind.
Maka dari itu peran orangtua sangatlah penting. Orangtua hendaknya memberi dampingan yang komprehensif atas apa-apa yang menjadi tontonan anak, sehingga mereka tidak akan terjebak dengan lagu-lagu yang tidak seharusnya mereka dengarkan dan nyanyikan. Selain orangtua, media (terutama televisi) pun memiliki peranan yang tak kalah penting, media hendaknya dengan bijak memberi tontonan yang pas untuk anak-anak seperti tayangan yang mengandung unsur edukasi yang banyak bukan semata-mata hiburan tanpa ada manfaat yang bisa diambil.

Lalu kemana sebenarnya lagu-lagu anak sekarang? Jika kita amati lebih dekat, saat ini kita sebenarnya punya lagu anak-anak, seperti lagu berjudul “Bundaku” yang dinyanyikan oleh Lintar, pemenang kontes Idola Cilik beberapa waktu lalu. Namun keberadaannya memang kurang diketahui masyarakat umum, mungkin karena kemunculannya di media juga tidak sesering lagu-lagu orang dewasa yang saban pagi muncul di beberapa stasiun TV swasta, itulah mengapa anak-anak kecil kita sekarang lebih hafal dan lebih senang menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar