Rabu, 03 Desember 2014

Cara penyimpanan ASI yang baik

Sahabat Cookies



Cara menyimpan ASI harus mengikuti cara yang tepat, supaya ASI tidak rusak dan aman untuk dikonsumsi bayi. Walaupun ASI lebih baik diberikan dalam kondisi segar dan langsung dari tubuh ibu, terkadang dalam kondisi tertentu kita terpaksa menyimpan ASI tersebut, misalnya untuk ibu yang bekerja di kantor.

  • Tempat menyimpan ASI

Tempat yang baik untuk menyimpan ASI adalah tempat berbahan beling atau plastik dengan tutup yang kedap udara, misalnya botol susu ditutup rapat, atau kantong khusus untuk ASI. Jangan gunakan kantong yang bukan khusus untuk ASI, karena dapat pecah ketika dibekukan di dalam freezer.

  • Membersihkan tempat menyimpan ASI

Bersihkan botol atau wadah dengan air hangat dan sabun, kemudian bilas sampai bersih dengan air hangat atau disterilisasi dengan merebusnya seperti halnya mempersiapkan botol susu biasa, lalu biarkan kering secara alami. Berhati-hatilah untuk merebus tempat berbahan plastik, karena hanya plastik berlabel BPA-free yang aman bila terkena panas.

  • Cara menyimpan ASI

1. Segera dinginkan ASI dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa dari payudara.
2. Berilah label tanggal dan jam penyimpanan supaya mudah diingat.
3. Cara menyimpan ASI yang baik adalah dengan membaginya dalam jumlah sedikit-sedikit, karena susu yang tidak habis akan dibuang karena tidak baik bila disimpan kembali.
4. Jangan mencampur ASI yang baru dengan ASI yang sudah didinginkan sebelumnya.
5. Jangan mengisi ASI terlalu penuh pada tempatnya, sisakan ruang kosong sekitar 2,5 cm dari atas.

  • Suhu dan waktu penyimpanan 

Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan selama 6-8 jam bila suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI harus disimpan di dalam kulkas atau freezer.

Untuk ibu yang bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pada pagi hari lalu di simpan di dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Bila di simpan pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.

ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer kulkas untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan ASI.

Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam jangka waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C, ASI dapat disimpan selama maksimum 2 minggu.

Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer, karena bagian ini memiliki suhu yang paling dingin.  Bila waktu penyimpanan sudah lewat, jangan gunakan lagi ASI tersebut.

  • Menyajikan ASI yang sudah disimpan

Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara yang paling tepat untuk memanaskannya adalah dengan merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air panas.
Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
ASI yang beku dari freezer dapat dicairkan dengan cara :

  • Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam, atau dengan cara ini : sirami tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tetap tertutup rapat) dengan air dingin yang mengalir dari kran. Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara mendiamkannya pada suhu ruangan.
  • Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkok atau wadah yang diisi air panas


Lakukan cara menyimpan ASI sesuai panduan di atas, berhati-hatilah dalam setiap langkah, karena ASI yang sudah rusak atau terkontaminasi dapat berbahaya bagi bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar