Senin, 15 Desember 2014

Kata-kata Pertama Si Buah Hati

Sahabat Cookies

Mendengar suara si buah hati merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua, baik suara tawa nya ataupun tangisnya. Suara yang dikeluarkan bayi merupakan salah satu bentuk cara ia berkomunikasi, suara tawa menandakan ia sedang senang, sedangkan suara tangis menandakan ia sedang lapar, merasa tidak nyaman, atau popoknya basah. Namun mengartikan suara-suara itu kadang tidak mudah. Lain hal nya jika bayi anda sudah bisa berkomunikasi dengan suara/bahasa verbal atau suara dalam bentuk kata-kata, tentu ini merupakan hal yang amat dinanti-nanti oleh para orang tua, tapi sebenarnya kapan sih kata-kata pertama itu muncul? Kira-kira kata-kata apa ya yang pertama kali diucapkannya?

  • 0-3 bulan
Di hari ketiga nya hadir di dunia, bayi sudah bisa mengenal suara ibu nya, ia akan merasa nyaman dan berhenti menangis meski sedang merasa tak nyaman. Di hari ke-9 si bayi akan mengikuti suara dengan matanya, ia juga akan menggerakkan kepala nya ke arah suara ibunya, atau menghentikan aktivitas bila mendengar suara orang yang dikenalnya.

Di usia 3 bulan, bayi anda akan mengeluarkan bunyi-bunyi huruf vokal seperti ‘aaaa’ atau ‘oooo’, inilah yang disebut dengan “cooing” atau mendekut. Ia senang bermain-main dengan huruf vokal dan akan terus mengulang-ulangnya, permainan huruf vokal ini kelak berganti menjadi bicara.
Sharon Frank, M.A., CCC-SLP, seorang ahli terapi wicara di sebuah praktek swasta dan seorang ibu dari Joey, 4 tahun menyarankan, “Begitu bayi mulai cooing atau mendekut, tirulah.” “hal ini membuat bayi sadar Anda sedang mendengarkannya yang akhirnnya membantunya mengeluarkan lagi suara-suara.”

Pada tahap ini apa yang bisa Sahabat Cookies lakukan untuk melatih keterampilan berbicaranya? “di usia ini bayi lebih memperhatikan sentuhan orangtua nya, ekspresi wajah, dan vokalisasi dibanding kata-kata yang diucapkan, “ jelas Frank. “Fokuslah pada ekspresi wajah berlebihan atau berganti nada suara saat bicara dengannya.”

  • 4 - 6 bulan
Pada usia 4 sampai 6 bulan, si bayi mulai mengoceh dengan melibatkan konsonan (“p”, “b”, dan “m”) dan huruf vokal menjadi “pa, pa, pa”, “ba, ba, ba”, atau “ma, ma, ma”. Ia akan menghabiskan waktunya dengan mengoceh, baik sedang sendiri ataupun sedang bermain bersama anda.
“Tirukan ocehan atau perkataan yang bayi keluarkan,“ saran Frank. “Saat bayi menunjuk sebuah benda, sebut namanya.”Pada intinya, sering-seringlah ajak bayi anda berbicara, namun ingat harus dengan suara yang jelas bukan dengan suara yang dicadel-cadelkan dan harus dengan mimik yang jelas pula.

Yang juga penting untuk diperhatikan adalah perkembangan gestur yang menuntun perkembangan bahasa yang baik. Bayi mulai berkomunikasi lewat gestur untuk menyampaikan keinginannya dan kebutuhannya di usia 6 bulan yaitu dengan cara menunjuk atau meraih. Berdasarkan riset, bayi mampu belajar bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan orangtuanya sebelum akhirnya dapat mengucap kata.

Menurut Frank, salah satu cara praktis untuk melatih perkembangan bicara dan bahasanya adalah dengan membantunya untuk mengerti hubungan sebab-akibat, caranya dengan mengguncang mainan rattle atau dengan bermain ci luk ba. “Keahlian kognitif awal ini penting untuk perkmbangan bicara dan bahasanya”, tegas Frank.

  • 7 – 12 bulan
pada usia 7 – 12 bulan, bayi mulai senang bermain ci luk ba, ia pun mulai mengenal namanya sendiri dan beberapa kata yang familiar dengannya seperti cangkir, susu, popok, dll. Juga pengertian akan petunjuk serta merespon permintaan atau pertanyaan seperti “ mau susu?”. Ocehannya pun makin berkembang menjadi suara yang lebih panjang atau pendek seperti “cucu, nyenyenye, tattaa, nananana”. Ocehan tersebut biasanya akan membentuk kata. Meski belum jelas, jika bayi konsisten menggunakan suara yang sama untuk menunjuk sebuah benda atau keinginan, maka dapat dikategorikan sebagai kata. Misalnya bayi selalu mengatakan “cu” untuk meingindikasikan ia ingin minum susu, maka “cu” itu dianggap sebuah kata, kependekan dari “cucu/susu”.

Di usia 12 bulan, kebanyakan bayi telah membentuk ocehannya menjadi satu hingga 2 kata seperti “dada, baba, caca” atau bahkan “mama”. Mengingat kedekatan emosional antara ibu dan anaknya, tak heran jika kata-kata bermakna yang pertama kali bisa diucapkan oleh bayi adalah “mama”, berbanggalah Mama 

Sering-seringlah menstimulus keterampilan berbahasanya. “Gunakan lingkungan di sekitar anda untuk keahlian bicaranya, dengan berjalan-jalan ke luar rumah dan menunjuk benda-benda seperti anjing, rumah, mobil, burung terbang, dan pak pos,” jelas Frank.

Selama periode 7 sampai 12 bulan ini bayi siap dan sangat ingin  belajar bahasa, dan ibu adalah guru terbaiknya untuk merangsang keterampilan ini. Dengan memfasilitasi dan memperkaya lingkungan belajarnya berarti Anda telah membuat keterampilan ini bertahan selama hidupnya.

Sumber: Mindy Hudson, M.S., CCC-SLP. A dari iParenting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar