Minggu, 14 Desember 2014

Dampak Perceraian Bagi Anak

Sahabat Cookies



Perceraian adalah hal yang diperbolehkan oleh tuhan tapi tidak disukai oleh tuhan. Tapi pada dewasa ini angka perceraian yang terjadi di Indonesia pada menunjukan angka kenaikan yang signifikan. 
dampak dari sebuah perceraian, dan lihatlah betapa besar pengaruhnya pada psikologis anak.

Dampak Psikologis Perceraian Bagi Anak

  • Perceraian memiliki dampak yang tidak baik bagi anak. Menurut Leslie (1967), reaksi anak terhadap perceraian orang tua sangat tergantung pada penilaian mereka sebelumnya terhadap perkawinan orangtua mereka serta rasa aman di dalam keluarga.
Diketahui bahwa lebih dari separuh anak yang berasal dari keluarga tidak bahagia menunjukkan reaksi bahwa perceraian adalah yang terbaik untuk keluarganya. Sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga bahagia lebih dari separuhnya menyatakan kesedihan dan bingung menghadapi perceraian orang tua mereka.
Leslie (1967) mengemukakan bahwa anak-anak yang orang tuanya bercerai sering hidup menderita, khususnya dalam hal keuangan serta secara emosional kehilangan rasa aman di dalam keluarga.

Dampak perceraian lain yang terlihat adalah meningkatnya “perasaan dekat” anak dengan ibu serta menurunnya jarak emosional terhadap ayah. Ini terjadi bila anak berada dalam asuhan dan perawatan ibu. Selain itu anak-anak dengan orang tua yang bercerai merasa malu dengan perceraian tersebut. Mereka menjadi inferior dengan anak-anak lain.

Oleh karena itu tidak jarang mereka berbohong dengan mengatakan bahwa orangtua mereka tidak bercerai atau bahkan menghindari pertanyaan-pertanyaan tentang perceraian orang tua mereka.

Dampak Psikologis Perceraian Bagi Anak

Perasaan yang dialami oleh anak ketika orang tuanya bercerai :
  • Tidak aman (insecurity)
Anak cenderung untuk merasakan tidak aman, takut kuatir hal ini mungkin disebabkan oleh rasa takut di dalam pikirannya karena membayangkan hal hal baru yang akan terjadi, yang dimana pada keadaan itu anak sudah tidak bisa mengadukan masalahnya kepada kedua orangruanya.
  • Tidak diingikan atau ditolak oleh orang tuanya yang pergi
Anak cenderung akan lebih mudah merasa bahwa dirinya tidak diinginkan oleh orang tuanya ketika orang tuanya bercerai.
  • Sedih
Rasa sedih pasti akan dirasakan oleh seorang anak, hal ini disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang sudah dimiliki sejak ia belum menyadari apa apa. Dan anak pun cenderung untuk tidak menyadari bahwa kehilangan itu hanya berupa suatu yang sama hanya dalam bentuk yang berbeda.
  • Kesepian
Kesepian sudah tentu menjadi dampak psikis yang sangat mencolok pada anak yang orang tuanya bercerai, sebab disana ia akan kehilangan salah satu orang tuanya atau bahkan mungkin akan kehilangan keduanya.
  • Marah
marah adalah sifat dasar manusia yang ditimbulkan oleh tidak tercapainya sesuatu atau datangnya sesuatu yang tidak diinginkan, dan perceraian mungkin adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh seorang anak.
  • Kehilangan
Bagaimana mungkin seorang anak tidak akan merasakan kehilangan, ketika orantuanya harus berpisah dikarenakan perceraian.
  • Merasa bersalah dan menyalahkan diri
Bahkan kadang anak menyalahkan dirinya karena perceraian yang dilakukan oleh orangtuanya.

Dari dampak dampak yang timbulkan diatas, hal tersebut bisa menumbulkan hal hal sebagai berikut pada sisi psikologis pada anak :

karena adanya perceraian, anak kadang akan cenderung suka  mengamuk, menjadi kasar dan tindakan agresif, Menjadi pendiam, tidak lagi ceria dan tidak suka bergaul, Sulit berkonsentrasi dan tidak berminat pada tugas sekolah sehingga prestasi disekolah cenderung menurun, Suka melamun terutama mengkhayalkan orang tuanya akan bersatu lagi.
dari tindakan tindakan diatas, tak jarang banyak anak yang karena salah pergaulan akan menjadi anak anak yang putus asa yang bila salah pergaulannya bisa menjadi anak anak yang hidup dalam pergaulan bebas, dan hal ini adalah yang sangat tidak diinginkan oleh orang tua manapun.

Baca juga artikel lainya.. Sahabat Cookies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar