Senin, 05 Januari 2015

Stimulasi Motorik Untuk Bayi 0-3bln

Sahabat Cookies



Bunda, hadirnya si buah hati dalam kehidupan keluarga merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, terutama bagi pasangan yang telah menunggu cukup lama. Oleh sebab itu sudah menjadi tugas orangtua untuk memberikan yang terbaik dalam proses tumbuh kembangnya. Salah satu hal yang wajib menjadi perhatian orangtua adalah perkembangan motorik nya. Agar perkembangan motorik si buah hati dapat berkembang secara optimal, Bunda perlu memberikan stimulasi (rangsangan) yang tepat sesuai usia nya. 

Secara umum, perkembangan motorik dibagi ke dalam dua bagian yaitu:
  1. Motorik halus, adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk. 
  2. Motorik kasar, adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menggambar dan menulis.  
Berikut kami paparkan bagaimana cara menstimulasi perkembangan bayi usia 0-3 bulan: 
Bayi baru lahir (0 bulan)
Pada bayi yang baru lahir refleks tubuhnya nya lah yang berperan sempurna, gerakan refleks adalah gerakan yang terjadi scara otomatis tanpa bayi menyadarinya, perlahan gerakan-gerakan refleks ini akan tergantikan dengan gerak motorik kasar. Terdapat 5 gerak refleks pada tubuh bayi:
  1. Sucking reflex (refleks menghisap) Ketika Bunda menyodorkan puting susu ke ujung mulut bayi, maka bayi secara reflex ia akan menghisapnya. 
  2. Palmar grasp reflex (refleks menggenggam) Adalah refleks yang terjadi ketika Bunda menyodorkan jari telunjuk, dan bayi akan otomatis menggenggamnya.
  3. Tonic  neck reflex (refleks leher) Refleks yang menyebabkan terjadinya peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi menoleh ke salah satu sisi.
  4. Rooting reflex (refleks mencari) Jika Bunda menyentuh pipi  bayi, maka otomatis ia akan membuka mulutnya dan memalingkan wajahnya ke arah sentuhan.
  5. Moro reflex (reflex moro) Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk reaksi emosional yang timbul dari kemauan atau kesadaran bayi dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat. Bayi melakukan gerakan refleks dengan melengkungkan punggungnya dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang . Bersamaan dengan gerakkan tersebut kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi sesaat ini umumnya diiringi dengan tangisan yang keras. Refleks moro terjadi ketika bayi dikejutkan secara tiba-tiba atau mendengar suara yang keras.
Bayi Usia 1 Bulan
a. Motorik halus
Untuk memperkuat otot-otot jarinya, berikan stimulasi dengan cara menyentuh telapak tangannya dengan kedua telunjuk. Biarkan bayi menggenggam sejenak, lalu perlahan tarik kedua tangannya. Bunda juga bisa meletakkan mainan yang mengeluarkan bunyi di tangan si bayi, hal ini akan sangat menarik bagi nya karena dia mulai menyadari bahwa gerakan yang dilakukannya dapat menghasilkan bunyi. 
b. Motori kasar
 Di usia satu bulan bayi mulai belajar untuk menggerakkan tangan dan kakinya ke atas. Agar otot-ototnya semakin kuat, Bunda bisa memberikan stimulasi dengan cara menggantungkan mainan yang mengeluarkan bunyi dengan warna-warna mencolok di atas tempat tidurnya. Hal ini akan merangsang bayi untuk menarik tangannya ke atas dan berusaha untuk menggapainya. 
Cara lain adalah dengan memegang mainan berbunyi yang menarik di sisi kanan atau kiri (bukan di depan) bayi anda. Buatlah agar si bayi mau sedikit berusaha menggapai benda yang ia inginkan. Stimulasi seperti ini dapat melatih koordinasi mata-tangan, atau koordinasi mata-kaki. Bunda juga dapat menggerak-gerakkan kakinya sambil bernyanyi dan bermain. 

Bayi Usia 2 Bulan
a. Motorik halus
Agar kegiatan menyusui bertambah asyik, lakukan stimulasi berikut pada bayi Anda. Ketika bayi mengepalkan tangannya, anda bisa membuka kepalan tangannya dengan lembut, sentuh jari-jarinya satu per satu dan luruskan. Bunda bisa melakukan kegiatan ini sambil bernyanyi untuk si buah hati.
Untuk memperkuat kemampuan menggenggam dan sekaligus melatih perkembangan indera pengllihatan dan pendengaran, Bunda bisa memberikan telpon mainan kepadanya. Bayi akan mendengar suara dan melihat kelap-kelip lampu sambil menggenggam telpon mainannya.  
b. Motorik kasar
Di usia 2 bulan gerak refleks bayi mulai menghilang dan mulai muncul gerak motorik kasar. Baringkan bayi anda dalam keadaan tengkurap dan goyangkan mainan yang berbunyi di atas kepala nya, juga di sisi kanan dan kiri nya.
Stimulasi dapat diberikan pula dalam bentuk panggilan. Panggillah bayi anda dari arah depan atau belai kepala dan leher belakangnya maka si bayi akan mengangkat kepalanya dan ini sangat baik untuk melatih otot lehernya agar semakin kuat.
Agar si bayi memiliki cukup ruang untuk tengkurap, maka Bunda dianjurkan untuk tidak sering-sering menggendong bayi atau menaruhnya di ayunan. Karena selain terapi untuk mencegah kepala bayi menjadi peyang, tengkurap juga sangat bagus utuk melatih dan menguatkan otot perut dan leher bayi. Hal yang patut menjadi perhatian adalah jaga posisi kepala bayi agar tetap bisa bernafas. Frekuensi stimulasi dan lama waktunya bertahap sesuai perkembangan bayi, jangan terlalu dipaksakan apabila bayi menolak/menangis keras untuk mencegah cedera pada otot lehernya.

Bayi Usia 3 Bulan
a. Motorik halus
Peganglah jari-jari tangan bayi anda dan lakukan gerakan lengan yang menyilang di dadanya, lalu kembalikan ke samping tubuhnya. Lakukan bergantian lengan yang saling menyilang. Apa yang bisa kita dapat dari kegiatan ini? Yaitu untuk meingkatkan kekuatan otot lengan atas bahu dan punggung bagian atas.
Cara lain yang dapat Bunda lakukan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik bayi adalah dengan memberikan mainan yang lembut dengan warna-warna mencolok dan bisa mengeluarkan bunyi untuk memancing agar si bayi bereaksi. Biarkan bayi memperhatikan dan menggenggamnya. 
b. Motorik kasar
Baringkan bayi di kasur yang luas dalam posisi terlentang. Kemudian sedikit demi sedikit bantu bayi membalikan posisi tubuhnya. Stimulasi ini akan melatih bayi untuk dapat berguling dari posisi tengkurap ke posisi terlentang dan bahkan merangsangnya untuk dapat berpindah dari posisi terlentang ke tengkurap. 
Untuk membuat otot kakinya semakin kuat, dalam keadaan terlentang pegang kedua kaki bayi dengan kedua tangan dan lakukan gerakan memutar dengan lembut atau seperti gaya mengayuh sepeda.

Sumber : informasitips.com

Baca juga artikel lainya.. Sahabat Cookies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar