Rabu, 18 Maret 2015

Mengajari si kecil Disiplin Sejak Dini

Sahabat Cookies


Bunda, mendisiplinkan anak bisa lho dimulai sejak dini. Namun ada beberapa prinsip dasar yang harus Bunda perhatikan ketika bermaksud memulai pelajaran disiplin untuk Si Kecil. Berikut 5 prinsip dasar tersebut: 

  1. Ayah-Bunda jadi role model untuk anak. Apa yang ingin Bunda terapkan pada anak, terapkan dan lakukan dulu pada diri sendiri, misal Bunda ingin Si Kecil selalu disiplin untuk menyikat gigi sebelum tidur maka ayah-bunda lah yang harus melakukannya terlebih dahulu agar Si kecil melihat dan mengikuti.
  2. Konsisten dan kontinyu (berkelanjutan). Konsistensi merupakan modal yang paling penting dalam pelajaran disiplin bagi Si Kecil, jika ayah-bunda melarang si kecil untuk membawa mainan ke sekolah maka konsistenlah dan jangan tergoda untuk sesekali memberi kelonggaran. Misal karena anak mogok berangkat sekolah akhirnya Bunda izinkan ia membawa mainan favoritnya ke sekolah agar ia mau pergi. Hal ini akan membuat Si kecil menjadikan mogok sekolah sebagai senjata agar ia bisa membawa mainan ke sekolah. Ingat kekompakan ayah dan bunda pun sangat penting, jangan sampai Bunda melarang tapi ayah membolehkan.  
  3. Aturan nya jelas, spesifik, dan sesuai dengan usia si kecil. Ketika membuat keputusan untuk memberlakukan sebuah aturan, fikirkan juga mengenai tumbuh kembang Si Kecil. Jangan sampai aturan yang bunda buat malah akan menghambat perkembangannya. Misal, Bunda melarang Si Kecil corat-coret di dinding ruang tamu. Katakan padanya, “Kak, kalo kakak mau menulis/corat-coret boleh kok tapi di papan tulis yang kemarin Bunda belikan yaa….”. Atau alangkah lebih baik jika Bunda menyediakan satu dinding khusus untuknya berkreasi, misal satu bagian dinding di kamarnya, agar proses kreatif nya tak terhambat. 
  4. Berikan pilihan. Misal, Si kecil selalu membuang bekal sekolahnya, ajak ia untuk menentukan bekal apa yang ingin ia bawa agar dimakan dan tidak dibuang. 
  5. Berlakukan konsekuensi. Hukuman merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan perilaku Si kecil yang tidak sesuai, namun jenis hukumannya bukanlah hukuman yang akan menyakiti Si kecil baik secara fisik ataupun psikologis. Menghukum berarti mengambil apa yang menjadi kesenangannya. Misal Si kecil enggan merapikan kembali mainan yang tercecer di lantai, berikan pengertian padanya bahwa hal tersebut tidak enak dipandang dan bahkan bisa membawa bahaya bagi dirinya atau anggota keluarga lain jika terjatuh atau terantuk mainan. Ajak ia untuk merapikannya, jika tetap enggan maka ia akan kehilangan kesempatan menikmati es krim di hari minggu siang yang merupakan kegiatan favoritnya. Konsekuensi bukan hanya berupa hukuman, namun memberikan hadiah juga merupakan konsekuensi jika Si Kecil melakukan tindakan yang baik atau mau mematuhi aturan. Hadiah yang diberikan baiknya berupa ungkapan kasih sayang atau pujian seperti pelukan dan kecupan, hindari memberi hadiah berupa uang atau barang.

Referensi: http://www.ayahbunda.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar