Senin, 30 Maret 2015

Perhatikan 5 hal berikut, agar anak anda nurut !

Sahabat Cookies



Sudah merupakan kewajiban orang tua untuk mendidik putra-putrinya agar menjadi anak yang baik dan bermoral. Namun terkadang, tujuan baik tersebut kurang dapat diterima oleh sang anak dan berujung pada pertengkaran. Hal ini mungkin dikarenakan cara menyampaikan yang kurang tepat.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan orang tua dalam memberikan nasihat pada anak sehingga kurang bisa diterima dengan baik seperti dilansir about.com.

1. Bersikap Kurang Menghargai
Salah satu kewajiban anak adalah menghargai dan menghormati kedua orang tuanya. Namun anak juga memiliki hak untuk dihargai, inilah yang seringkali terabaikan. Orang tua kerap menyalahkan, berteriak dan berkata kasar pada anak. Padahal kita tahu bahwa mereka juga manusia dan memiliki perasaan. Bersikap kasar pada anak hanya akan membuat mereka justru menjauh dari kita orang tuanya.

2. Mendisiplinkan Anak Ketika Sedang Marah
Anda sedang lelah dan mendapat masalah di kantor, kemudian Anda mendapati putra atau putri Anda melakukan suatu kesalahan dan mengingatkannya sambil meluapkan emosi Anda. Hal inilah yang sering dilakukan orang tua, melampiaskan kemarahan pada anak. Hal yang perlu diingat lagi-lagi adalah perasaan mereka.

3. Memberikan Perintah yang Tidak Konsisten
Contoh dari perilaku ini adalah suatu ketika Anda melihat kamar sang anak berantakan, dan memintanya membereskan sampai benar-benar rapi. Lain hari, ketika melihat kamarnya kembali kotor dan tidak rapi, Anda hanya berkomentar sedikit tentang hal itu. Hal inilah yang membuat putra atau putri Anda kurang disiplin.

4. Terlalu Sering Menasihati
Nasihat merupakan suatu hal yang baik, dimana orang tua ingin menunjukkan mana hal baik dan buruk sehingga seorang anak akan menghindari perilaku yang merugikan. Namun sebaiknya jangan terlalu banyak dan mendetail, karena tidak semuanya bisa ia tangkap. Bahkan anak paling cerdas pun juga akan bingung jika diberi informasi terlalu banyak.

5. Bersikap Negatif
Bersikap negatif yaitu terlalu banyak mengatakan “Jangan” atau “Tidak boleh” pada anak. Hindari pula untuk membahas secara berlebihan kesalahan yang dilakukan oleh anak karena hanya akan memberikan energi negatif kepadanya. Berikan support dan energi positif dengan mengatakan langsung apa yang sebaiknya dia lakukan.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa seorang anak juga merupakan manusia yang tentu ingin diperlakukan layaknya seorang manusia. Hargai dan jaga perasaan mereka dengan bersikap dan berkata secara halus, karena apa yang dilakukan orang tua sangat mudah dicontoh oleh seorang anak.

Referensi: http://www.vemale.com/

Minggu, 29 Maret 2015

6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Wanita Hamil

Sahabat Cookies


Saat hamil, kita memang harus menjaga sekali minuman dan makanan yang kita konsumsi. Kalau sebelumnya kita bisa bebas makan apa saja yang kita suka, saat hamil kita harus lebih berhati-hati lagi. Semua demi kebaikan diri kita dan juga kesehatan bayi yang kita kandung.

Dilansir dari webmd.com, di masa kehamilan, kita memerlukan protein dan kalsium 
untuk perkembangan jaringan dan tulang bayi. Kita juga perlu asupan asam folat 
untuk melindungi dari neural tube birth defects dan asupan zat besi yang cukup 
untuk membantu sel-sel darah marah mengalir ke bayi. Nah, supaya kehamilan lancar, 
sebaiknya konsumsi enam jenis makanan ini.

  1. Bulir Utuh : Roti gandum bulir utuh dan sereal yang diperkaya asam folat dan zat besi mengandung lebih banyak serat dibandingkan roti tawar dan nasi. Jadi usahakan untuk mendapat asupan karbohidrat dari bulir utuh dan organik.
  2. Kacang-Kacangan : Selain kaya protein dan serat, kacang-kacangan juga sumber gizi yang bauk seperti zat besi, folat, kalsium, dan zink. Sehingga selalu hadirkan kacang-kacangan dalam menu masakan yang Anda santap setiap harinya.
  3. Ikan Salmon : Asam lemak omega-3 sangat baik untuk otak dan mata bayi. Anda bisa mendapatkan omega-3 dari ikan salmon. Selain itu, ikan salmon kaya akan protein dan vitamin B. Dibandingkan jenis ikan lainnya, ikan salmon ini kandungan merkurinya lebih rendah.
  4. Telur : Telur mengandung asam amino yang dibutuhkan oleh Anda dan bayi Anda. Telur ini mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk kolin yang baik untuk perkembangan otak bayi. Hanya saja perlu diperhatikan agar tak mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.
  5. Buah Beri : Ingin camilan sehat? Coba konsumsi buah beri seperti blueberries, raspberries, dan blackberries. Buah beri ini kaya akan vitamin C, kalium, folat, dan serat.
  6. Yogurt Rendah Lemak : Satu gelas yogurt tanpa gula dan rendah lemak mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan susu. Selain itu, yogurt juga kaya protein.Dengan mengonsumsi makanan sehat, maka diharapkan nantinya Anda bisa menjagakehamilan Anda dengan baik dan bayi yang Anda lahirkan bisa tumbuh jadi anak yang sehat.

Referensi: www.webmd.com

Kamis, 26 Maret 2015

Metode Glenn Doman Program Bagi Anak Usia 18 Sampai 30 Bulan

Sahabat Cookies


Ada tiga hal penting yang perlu diingat ketika mengajar anak usia ini.

  1. Pilihlah kata-kata yang disukai anak. Bapak-Ibu harus memilih kata-kata untuk kegiatan belajar membaca ini dengan hati-hati. Pilihlah kata-kata yang sangat diinginkannya. Perkenalkan perbendaharaan kata-kata yang lebih luas mencakup benda-benda miliknya atau makanan yang disukainya. Anda juga bisa mengajarinya kata sifat dan kata keterangan, seperti:
  2. Mulailah kegiatan belajar membaca setahap demi setahap. Mulailah dengan satu kelompok kata saja yang terdiri dari 5 kata. Tunjukkan padanya secara sekilas satu per satu kata-kata itu. Ulangi lagi pada kesempatan yang baik ketika si kecil tengah merasa nyaman dan santai. Setelah beberapa hari tambahkan 1 kelompok kata lagi yang terdiri dari 5 kata. Kemudian secara perlahan perlihatkan kelompok kata baru berikutnya. Begitu seterusnya. Kata yang paling menarik minat anak usia ini adalah kata-kata yang ingin diucapkannya. Jadi pilihlah kata-kata yang diminatinya.
  3. Setelah cukup banyak memperkenalkan kata-kata tunggal dan gabungan kata buatlah beberapa kalimat yang lucu. Jadi jangan sampai Bapak-Ibu membuat ribuan kata tunggal untuk membuat kalimat. Ingat, anak usia 18 sampai 30 bulan bukan lagi seorang bayi. Si kecil lebih menyukai kalimat daripada kata-kata tunggal.

Referensi: www.ibudanbalita.com

Selasa, 24 Maret 2015

4 Cara Mudah Baby Spa di Rumah

Sahabat Cookies


Halo, Bu! Apakah Ibu pernah mendengar tentang baby spa? Ya, sebenarnya baby spa atau yang juga disebut baby massage ini hampir sama dengan pijat bayi. Namun, ada beberapa tahap yang membedakannya, misalnya ada sesi berendam di kolam.

Saya pertama kali mendengar tentang baby spa dari kelompok arisan saya, Bu. Ternyata, tren ini sedang populer di kalangan para ibu selebriti, lho. Ini karena baby spa memiliki kegunaan sendiri bagi si Kecil. Serangkaian pijatan pada tubuh si Kecil dapat memberikan efek rileks, meningkatkan kualitas tidur, dan juga dapat melancarkan peredaran darah si Kecil, Bu.

Wah, dari penjelasan teman arisan saya tersebut, saya pun dulu jadi tertarik untuk mencobanya. Namun, baby spa kan biasanya bisa dilakukan di salon khusus. Apa ada alternatif lainnya, ya?

Nah, setelah mencari info lebih lanjut,ternyata kita juga bisa melakukan baby spa di rumah lho, Bu. Caranya? Berdasarkan tips dari teman-teman yang pernah mencobanya, berikut ini saya ulas empat cara mudah melakukan baby spa di rumah.

1. Ciptakan suasana tenang dan rileks
Tahap ini sangat penting untuk membangkitkan mood si Kecil. Ibu bisa meredupkan cahaya lampu, menutup gorden, dan memasang lagu yang menenangkan untuk menciptakan suasana tenang. Akan lebih baik jika Ibu memasang lilin aroma terapi. Selain dapat menciptakan suasana redup dan tenang, aroma terapi dapat membantu si Kecil lebih rileks.

2. Berendam  
Baby spa tidak harus menggunakan kolam khusus, kok. Di rumah, Ibu juga bisa memanfaatkan bath tub di kamar mandi yang diisi dengan air hangat. Kemudian, pakaikan si Kecil pelampung leher khusus lalu biarkan ia bergerak bebas di dalam air, tapi jangan lupa untuk terus memeganginya. Lakukan ritual berenang ini selama sekitar 10 menit.
Biasanya, bayi yang belum terbiasa akan merasa takut dan menangis. Jika demikian, celupkan si Kecil perlahan-lahan hingga ia beradaptasi dan merasa tenang. Ritual mandi sekaligus berenang ini sangat berguna untuk meregangkan otot si Kecil dan membersihkan sel-sel kulit mati.

3. Pijat 
Sebagai permulaan pada tahap ini, Ibu dapat menggunakan minyak bayi maupun minyak telon. Posisikan si Kecil secara telentang. Awali pijatan pada kaki, mulailah memijat dari bagian paha hingga telapak kaki. Selanjutnya, lakukan pijatan pada tangan, mulailah memijat dari bagian ketiak hingga ujung jari tangan. Putar pergelangan tangannya searah jarum jam secara perlahan.
Lanjutkan dengan pijatan di area dada. Saat memijat, buat gerakan melingkar dengan kedua tangan. Pijat secara lembut hingga ke area paha. Terakhir, posisikan si Kecil secara telungkup. Pijat bagian bahu, punggung, hingga ke ujung kaki.

4. Tahap terakhir 
Rebahkan si Kecil seperti posisi semula. Sambil memakaikannya baju, Ibu dapat mengajaknya bercanda atau bermain Cilukba. Setelah melakukan serangkaian tahap di atas, menimang sambil menyusui si Kecil dapat menjadi tahap akhir yang akan membuatnya tidur dengan nyaman.

Mudah kan, Bu? Nah, sebelum melakukan rangkaian baby spa, pastikan si Kecil tidak lapar dan mengantuk karena akan membuatnya rewel. Ibu juga perlu untuk terus mengajaknya mengobrol dan bercanda supaya ada keterikatan antara Ibu dan si Kecil.

Pada umumnya, bayi yang belum pernah dipijat sama sekali akan merasa takut dan tidak nyaman. Oleh sebab itu, cobalah untuk memulainya perlahan-lahan sambil terus berkomunikasi dengannya. Jika si Kecil tetap menangis, sebaiknya jangan dipaksakan karena akan membuatnya trauma pada baby spa.

Bagaimana Bu, tertarik untuk mencoba baby spa untuk si Kecil? Selamat mempraktekkan tips saya di rumah, Bu !

Referensi: www.ibudanbalita.com

Rabu, 18 Maret 2015

Mengajari si kecil Disiplin Sejak Dini

Sahabat Cookies


Bunda, mendisiplinkan anak bisa lho dimulai sejak dini. Namun ada beberapa prinsip dasar yang harus Bunda perhatikan ketika bermaksud memulai pelajaran disiplin untuk Si Kecil. Berikut 5 prinsip dasar tersebut: 

  1. Ayah-Bunda jadi role model untuk anak. Apa yang ingin Bunda terapkan pada anak, terapkan dan lakukan dulu pada diri sendiri, misal Bunda ingin Si Kecil selalu disiplin untuk menyikat gigi sebelum tidur maka ayah-bunda lah yang harus melakukannya terlebih dahulu agar Si kecil melihat dan mengikuti.
  2. Konsisten dan kontinyu (berkelanjutan). Konsistensi merupakan modal yang paling penting dalam pelajaran disiplin bagi Si Kecil, jika ayah-bunda melarang si kecil untuk membawa mainan ke sekolah maka konsistenlah dan jangan tergoda untuk sesekali memberi kelonggaran. Misal karena anak mogok berangkat sekolah akhirnya Bunda izinkan ia membawa mainan favoritnya ke sekolah agar ia mau pergi. Hal ini akan membuat Si kecil menjadikan mogok sekolah sebagai senjata agar ia bisa membawa mainan ke sekolah. Ingat kekompakan ayah dan bunda pun sangat penting, jangan sampai Bunda melarang tapi ayah membolehkan.  
  3. Aturan nya jelas, spesifik, dan sesuai dengan usia si kecil. Ketika membuat keputusan untuk memberlakukan sebuah aturan, fikirkan juga mengenai tumbuh kembang Si Kecil. Jangan sampai aturan yang bunda buat malah akan menghambat perkembangannya. Misal, Bunda melarang Si Kecil corat-coret di dinding ruang tamu. Katakan padanya, “Kak, kalo kakak mau menulis/corat-coret boleh kok tapi di papan tulis yang kemarin Bunda belikan yaa….”. Atau alangkah lebih baik jika Bunda menyediakan satu dinding khusus untuknya berkreasi, misal satu bagian dinding di kamarnya, agar proses kreatif nya tak terhambat. 
  4. Berikan pilihan. Misal, Si kecil selalu membuang bekal sekolahnya, ajak ia untuk menentukan bekal apa yang ingin ia bawa agar dimakan dan tidak dibuang. 
  5. Berlakukan konsekuensi. Hukuman merupakan cara yang paling efektif untuk menghilangkan perilaku Si kecil yang tidak sesuai, namun jenis hukumannya bukanlah hukuman yang akan menyakiti Si kecil baik secara fisik ataupun psikologis. Menghukum berarti mengambil apa yang menjadi kesenangannya. Misal Si kecil enggan merapikan kembali mainan yang tercecer di lantai, berikan pengertian padanya bahwa hal tersebut tidak enak dipandang dan bahkan bisa membawa bahaya bagi dirinya atau anggota keluarga lain jika terjatuh atau terantuk mainan. Ajak ia untuk merapikannya, jika tetap enggan maka ia akan kehilangan kesempatan menikmati es krim di hari minggu siang yang merupakan kegiatan favoritnya. Konsekuensi bukan hanya berupa hukuman, namun memberikan hadiah juga merupakan konsekuensi jika Si Kecil melakukan tindakan yang baik atau mau mematuhi aturan. Hadiah yang diberikan baiknya berupa ungkapan kasih sayang atau pujian seperti pelukan dan kecupan, hindari memberi hadiah berupa uang atau barang.

Referensi: http://www.ayahbunda.co.id/

Selasa, 17 Maret 2015

Mengatasi Rasa Sakit Pada Bayi

Sahabat Cookies



Ada kalanya Si bayi mungil kesayangan Bunda harus merasa sakit karena prosedur medis, misal saat ia diberi vaksin atau saat ia harus disunat untuk bayi laki-laki. Namun, Bunda jangan khawatir ada beberapa cara untuk mengatasi rasa sakit dan membuat Si bayi mungil merasa lebih nyaman. 

Berikut 5 cara mengatasi rasa sakit pada bayi menurut M. Teres Verklan, Ph.D, seorang perawat spesialis neonatal di University of Texas Health Science Center’s School of Nursing, Houston:
  1. Biarkan si bayi menghisap dot atau puting ibu ketika atau setelah prosedur medis seperti vaksinasi
  2. Berikan kontak skin to skin (kulit ke kulit) antara Bunda dan bayi. Gendonglah Si bayi yang bertelanjang dada dengan menggunakan tangan bunda.
  3. Gunakan Lidocaine. Lidocaine adalah krim pengurang rasa kaku yang banyak tersedia di apotek dan dapat dioleskan kapan saja pada kulit si bayi. Membutuhkan waktu sekitar 60 sampai 90 menit untuk krim ini benar-benar bekerja mengurangi rasa sakitnya, tapi pengolesannya akan sangat membantu.
  4. Untuk bayi laki-laki yang disunat berikan subcutaneous ring block atau anestesi lokal pada dasar penis atau kulit bawah sekitar penis. Krim Lidocaine dapat meresap ke dalam kulit sebelum Si bayi disunat. Minta dokter untuk mengeoleskannya terlebih dahulu sebelum proses sunat berlangsung.
  5. Jika dokter memperbolehkan gunakan acetaminophen setelah si bayi mengalami prosedur medis apapun yang menyakitkannya, agar rasa sakitnya terminimalisir. 
Referensi: parenting.co.id


Baca juga artikel lainya.. Sahabat Cookies

Minggu, 15 Maret 2015

Helicopter Mom, Apa itu ?

Sahabat Cookies


Bagi Bunda yang selalu menempel anaknya kemana-mana, buntutin anak dengan alasan takut jatuh, takut ia mendapat kesulitan dan butuh bantuan, hati-hati lho…jangan-jangan Bunda termasuk ke dalam golongan Si Helicopter Mom ini. Helicopter mom ditujukan pada para ibu yang pola asuhnya seperti helikopter berputar-putar mengelilingi, mengamati, mengawasi, dan selalu siap mendarat di mana saja saat Si kecil memerlukan.

Bunda yang dijuluki Helicopter mom senantiasa mengawasi gerak-gerik si kecil dan siap siaga membantu saat ia membutuhkan bantuan. Namun, saking siap siaganya, ia menjadi terlalu sering turut campur terhadap segala kegiatan anaknya. Apa yang menyebabkan seorang Bunda bisa menjadi Helicopter Mom ?

Pertama, obsesi Si Bunda yang ingin memenuhi perannya sebagai Bunda yang sempurna, ingin memberikan semua yang terbaik untuk anaknya, ingin memastikan bahwa anaknya aman tanpa kesulitan apapun, ingin anaknya tetap aman tanpa jatuh/cedera. Namun caranya yang berlebihan, yang jadi salah kaprah. Kedua, Si Bunda hanya memiliki satu dunia yaitu Si kecil, ia tak memiliki kegiatan lain atau  minat lain sehingga menyibukkan diri dengan menempeli anaknya terus-menerus.
Dampak negatif nya apa? Untuk bunda, Bunda akan merasa sangat lelah baik fisik maupun emosi karena terlalu terobsesi dengan keberadaan dan keselamatan Si kecil. 
Untuk Si kecil, ia akan menjadi anak yang tidak mandiri karena melulu tergantung pada bundanya secara fisik, emosi, dan sosial. Si kecil juga bisa merasa tak nyaman karena malu diolok-olok oleh temannya, bahkan mungkin dijuluki “Anak Mami” karena terus-terusan diikuti Bundanya.    
Berikan kepercayaan pada Si Kecil, itu cara yang paling tepat untuk menghapus julukan Helicopter Mom. Kesulitan dan sedikit cedera adalah bagian dari proses belajarnya, tak perlu takut ya Bun.

Referensi: http://www.ayahbunda.co.id/

Baca juga artikel lainya.. Sahabat Cookies

Kamis, 12 Maret 2015

Sukses Menyapih Si Kecil

Sahabat Cookies



Si Kecil kini berulang tahun yang ke-2, rasa bangga dan bahagia tentu menyelimuti perasaan Bunda dan semua anggota keluarga karena melihatnya sehat dan tambah besar. Namun tak hanya itu, di usia 2 ini ada tantangan besar yang harus dihadapi yaitu masa-masa menyapih Si Kecil. Tentu bukan hal yang mudah merubah satu kebiasaan yang baginya sangat nyaman dan menyenangkan, jangan khawatir Bunda ada beberapa tips yang dapat Bunda coba praktekan agar acara menyapih Si Kecil berjalan sukses. 
  1. Perhatikan kondisi fisik dan psikologis Si Kecil. Tunda dulu acara menyapih jika Si kecil sedang dalam keadaan tidak nyaman baik secara fisik maupun psikologis misal ia sedang sakit atau sedang mencoba adaptasi dengan pengasuh baru. Jangan sampai acara menyapih membuat Si Kecil merasa ditolak dan menjadi lebih tertekan.
  2. Lakukan dengan perlahan. Bunda dapat mulai menyapih dengan mengurangi frekuensi menyusu Si Kecil. Jika biasanya ia menyusu sampai 4 kali dalam sehari, secara perlahan ubah menjadi 3 kali sehari, 2 hari sekali, sampai akhirnya ia dapat berhenti sama sekali.
  3. Bicarakan pada Si Kecil mengenai keinginan menyapih, tentunya dengan bahasa Si kecil yang mudah difahami, misal “Kak, minum susu nya kita ganti jus yuk..enak lhoo”. Penting pula untuk Bunda memberikan pengertian yang logis mengapa ia harus berhenti menyusu. Misal, karena ia sekarang sudah besar,,sudah berusia 2 tahun, sudah mau masuk preschool, atau karena ia sudah pintar makan buah dan sayur jadi ia harus berhenti minum ASI.
  4. Alihkan perhatiannya. Buat Si Kecil sibuk dengan hal-hal yang menyenangkan baginya misal permainan-permainan yang seru, buku cerita favoritnya yang full color dan gambar, atau hobi nya menari. Intinya lakukan aktivitas menyenangkan bersamanya agar ia tahu bahwa meski tanpa ASI ia tetap dicintai.
  5. Berikan ia tauladan lewat buku cerita atau lingkungan sosial mengenai kemandirian dan kehebatan tokoh yang tidak lagi menyusu pada ibu nya. Misal ia suka akan tokoh Elsa di film Frozen, katakan padanya “Elsa itu hebat ya Kak..dia bisa begitu soalnya suka makan sayur dan buah, suka nurut kata-kata Bundanya, dan dia juga udah ga minum ASI lagi lhoo, Kakak mau jadi kyak Elsa kan?
  6. Untuk menghilangkan kebiasaan menyusu sebelum tidur, Bunda sebaiknya menggantinya dengan rutinitas lain yang menyenangkan baginya. Misal, membacakan dongeng pengantar tidur sambil mengusap-usap punggungnya.
  7. Jika Si Kecil terbangun malam hari dan ingin menyusu, mintalah bantuan ayahnya untuk bangun dan memberikan air putih atau susu dalam training cup dan mengajaknya tidur kembali dengan digendong dan diiringi nyanyian. Jika tetap Bunda yang menghampiri biasanya ia akan merengek minta ASI.

Selasa, 10 Maret 2015

Si Kecil Suka Mengigit

Sahabat Cookies


Bunda, di usia Si kecil yang menginjak 6 bulan ia sering merasa tidak nyaman dengan gusi nya, ini ada hubungannya dengan mulai tumbuhnya gigi susu. Ia jadi senang sekali main gigit-gigit, apapun itu! Baju yang dipakainya, mainannya, bahkan jari Bunda yang bersiap membelai malah digigitnya. Nah, kalau sudah begini bagaimana yaa cara mengatasinya? Bagaimana agar ia tetap nyaman dalam proses tumbuh gigi ini ?

Berikut dipaparkan beberapa trik agar Si Kecil tetap aman dan nyaman dalam hobby baru nya gigit-mengigit. Happy reading, semoga bermanfaat.
  1. Berikan roti bagel beku. Tekstur roti bagel yang keras ternyata akan sangat mudah melunak ketika basah terkena air liur si kecil. Bekukan roti di dalam freezer dan sensasi dinginnya akan membantu gusi Si kecil lebih nyaman saat ia mengigit nya.
  2. Variasikan gigitan dengan waslap dan teh chamomile. Caranya: Celupkan waslap kecil ke dalam teh chamomile, masukkan ke freezer hingga kaku. Tehh chamomile membantu mengurangi rasa tak nyaman pada gusi Si Kecil yang bengkak, sementara paduan tekstur kain waslap yang lembut dan rasa dingin membuat gusi mati rasa untuk sementara.
  3. Waslap dan Es batu. Bunda juga sesekali boleh memvariasikan gigitan Si Kecil dengan memasukkan potongan es batu ke dalam waslap, ikat ujung waslap agar potongan es batu tak jatuh saat Si Kecil menggigitnya. Biarkan Si Kecil mengunyak-ngunyah es batu tersebut.
  4. Potongan Buah dan Mesh Feeder. Masukkan potongan buah (boleh buah segar ataupun buah beku) ke dalam mesh feeder, teether berjaring yang  biasa diisi makanan. Biarkan Si kecil mengunyah buah atau sayur dalam mesh feeder tersebut, hal tersebut akan membuat gusi nya merasa lebih nyaman.
  5. Wortel dingin. Sesekali berikan Si kecil wortel dingin utuh, hindari memberikan yang sudah dipotong ya Bun untuk menghindari Si kecil tersedak.
  6. Sendok dingin. Sendok yang sebelumnya sudah didinginkan di dalam kulkas atau freezer juga bisa menjadi variasi gigitan untuk Si Kecil. Penting untuk diingat, berilah Si Kecil sendok yang pegangannya tidak terlalu panjang agar tidak merogok ke tenggorokannya. 
Referensi: http://www.parenting.co.id/